Gangguan dan kelainan pada sistem koordinasi manusia

A.  Gangguan dan Kelainan pada Sistem Saraf Manusia
  1. Meningitis merupakan peradangan di bagian selaput otak (meninges) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitis atau virus.
  2. Hidrosefalus merupakan peradangan selaput otak yang mengakibatkan terjadinya penumpukan cairan di otak. Jika dibiarkan lama-kelamaan kepala akan membesar.
  3. Neuritis adalah iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, keracunan, atau karena tekanan.
  4. Parkinson merupakan gangguan produksi dopamin di otak karena neuron mengalami degenerasi. Kekurangan dopamin mengakibatkan asetilkolin tidak dapat bekerja secara normal. Gangguan koordinasi kerja otot ini mengakibatkan penderita mengalami tremor (melakukan gerak yang tidak terkendali).
  5. Gegar otak adalah gangguan pada otak akibat benturan keras pada kepala.
  6. Epilepsi adalah kelainan pada neuron-neuron di otak akibat kelainan metabolisme, infeksi, toksin, atau kecelakaan. Penderita epilepsi tidak dapat merespons rangsang pada saat kambuh. Bahkan otot-otot rangka berkontraksi dan tidak terkontrol
  7. Alzheimer umumnya menyerang orang berusia di atas 65 tahun Gangguan alzheimer ditandai dengan berkurangnya kemampuan mengingat. Penderita alzheimer juga kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
  8. Afasia adalah kehilangan daya ingat, karena kerusakan pada otak besar bagian tengah.
  9. Ataksia adalah penyakit degeneratif akibat menyusutnya otak kecil. Gejala yang dialami penderita ataksia yaitu kesulitan mengontrol gerak tubuh, tersedak saat minum, dan kesulitan melafalkan kata-kata.
B.  Gangguan dan Kelainan pada Sistem Indra Manusia

1)  Gangguan pada Mata
Mata tidak dapat melihat dengan jelas jika mengalami kelainan atau penyakit. Beberapa kelainan atau penyakit pada mata sebagai berikut.
  1. Miopia (rabun jauh) disebabkan oleh lensa mata yang terlalu cembung. Akibatnya, objek yang jauh terlihat kabur karena bayangan jatuh di depan retina. Kelainan mata ini dapat ditolong menggunakan lensa cekung atau lensa negatif.
  2. Hipermetropi disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih. Akibatnya, objek ya terlihat kabur karena bayangan jatuh di belakang retina. Kelainan mata ini dapat ditolong menggunakan lensa cembung atau lensa positif.
  3. Astigmatisme disebabkan oleh tidak ratanya permukaan kornea. Penderita astigmatisme dapat melihat jelas menggunakan lensa silindris.
  4. Presbiopia disebabkan oleh hilangnya daya elastisitas lensa yang biasanya diderita oleh lansia. Penderita presbiopia tidak dapat melihat dengan jelas benda yang letaknya terlalu jauh atau terlalu dekat. Kelainan ini dapat dibantu dengan lensa ganda.
2)  Gangguan pada Telinga
Telinga dapat mengalami gangguan fungsi yang disebut tuli. Gangguan ini dapat berupa tuli konduktif dan tuli saraf.

a)  Tuli konduktif
Tuli konduktif merupakan gangguan penghantaran getaran bunyi di telinga bagian luar atau telinga bagian tengah. Tuli konduktif dapat terjadi karena hal-hal Berikut.
  1. Penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen.
  2. Penebalan atau pecahnya membran timpani.
  3. Pengapuran tulang pendengaran.
  4. Kekakuan hubungan stapes pada fenestra ovali.
Gangguan telinga ini dapat bersifat sementara. Gangguan ini dapat diatasi melalui pengobatan, operasi, atau penggunaan alat bantu dengar.

b)  Tuli saraf
Tuli saraf atau disebut juga gangguan pendengaran sensorineural disebabkan oleh kerusakan sel saraf auditori. Gangguan ini biasanya bersifat permanen.

3)   Gangguan pada Lidah
Salah satu gangguan pada lidah adalah disgeusia. Disgeusia merupakan distorsi daya pengecapan. Terdapat dua jenis disgeusia, yaitu hipogeusia dan ageusia. Hipogeusia adalah berkurangnya kepekaan pengecap, sedangkan ageusia adalah hilangnya daya pengecap. Penderita ageusia tidak dapat mengecap rasa sama sekali.

4)   Gangguan pada Hidung
Salah satu gangguan pada hidung adalah anosmia. Anosmia adalah hilang atau berkurangnya kemampuan hidung untuk membaui. Gangguan ini terjadi karena berbagai kondisi misalnya adanya polip yang menghambat saluran pernapasan atau adanya gangguan saraf yang berasal dari hidung menuju otak atau di dalam otak.

5)  Gangguan pada Kulit 
Beberapa gangguan dan penyakit pada kulit sebagai berikut.
  1. Jerawat, terjadi penyumbatan pori-pori kulit oleh kotoran.
  2. Dermatitis/eksim, peradangan pada kulit.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel